Senin, 30 Desember 2013

Hujan Akhir Tahun



Pertama kali membuka mata pagi ini, hari terakhir desember dan hari terakhir tahun ini, dengan suasana pagi yang masih agak gelap mendung dan ternyata pagi ini hujan. Hujan diakhir tahun. Entah ini berkat atau apa, tapi yang jelas ada keluhan dalam benakku. Bagaimana tidak kalau karena derasnya hujan pagi ini, saya agak kesulitan ke kampus.
Namun paling tidak, hujan membawa kita mengingat kenangan lalu.

Yah…
Hujan memang kadang-kadang mengesalkan.
Hujan memang membuat tubuh ini malas bergerak.
Hujan memang moment paling pas untuk tidur.
Tapi… Setidaknya…
Hujan adalah berkat.
Hujan adalah tenang.
Hujan bisa membawa kita mengingat kenangan masa lalu yang nyaris terlupakan.
Dan katanya…
Berdo’a diwaktu hujan sangat menenangkan.


Desember memang bulan hujan. Persis seperti satu tahun yang lalu, di bulan yang sama dan dihari yang sama juga hujan.
Dan pagi ini, hujan membawaku mengingat kenangan setahun yang lalu. Tentang kamu, tentang kita.


Senin, 09 Desember 2013

Ketika Kata Cinta Mulai Diragukan

Cinta Sejati …
Ketika yang Maha memberi mengaruniakan anugerah terbesar sebelum dan setelah saya ada di dunia ini.
Kala itu ketika cinta kedua orang tuaku, ku rasa kan disetiap hembusan nafasku
Itu cinta yang menghangatkan tanganku, kaki ku, sekujur tubuhku bahkan hatiku yang dingin..
Memecahkan kerasnya beku dalam hatiku yang tak pernah bisa cair
Itu menyukacitakan…

Cinta Sejati…
Katanya banyak rintangan yang membentang dihadapan para pecinta
Sekiranya menguji kesetiaan dan kesungguhan mereka..
Namun tak sedikit yang gagal
Lantas bagaimana wujud cinta sejati di mata para pecinta yang gagal ?
Benci kah ? iri hati dan dendam kah ? atau yang lain ?
Aku salah satunya…

Cinta Sejati…
Ketika rasa itu tidak lagi menjadi sesuatu yang membahagiakan..
Terlalu banyak kebohongan..
Terlalu banyak ketidaktulusan..
Terlalu banyak ketidakikhlasan..
Dan ketika cinta sejati itu pudar, maka sang pecinta,
Berkelana mencari cinta yang lin, yang di anggap pula sebagai
Cinta sejati..

Cinta Sejati…
Yang tengah memenuhi memori otakku, memuakkan dan seakan membuatku
Benci dan beranggapan bahwa cinta sejati itu tak ada.
Terlalu banyak cinta yang palsu..
Cinta yang ku kira tulus, ikhlas, bukan pura-pura,
Namun nyatanya tak seperti impianku…

Cinta Sejati…
Ketika cinta sahabat itu palsu
Ketika cinta teman itu palsu
Ketika cinta seseorang yang istimewa itu palsu
Ketika cinta orang-orang disekitar itu palsu,
Namun setidaknya masih ada cinta sejati yang ku percaya yaitu…


Cinta Papa…
Cinta Mama…
Dan satu cinta sejati yang abadi,
Tidak palsu dan bukan kepura-puraan
Sabar, memaafkan, dan pemberi kehidupan baru dan kekal..
Dia………………


Pemilik kehidupanku, TUHAN.....

 

Sabtu, 07 Desember 2013

Waktu itu, 11 Tahun yang Lalu



Hari ini untuk kesekian tahun, bulan, hari, jam, menit, detik atau apapun itu aku tak lagi pernah tau keberadaanmu, apa yang kau lakukan saat ini, ataukah bagaimana sosokmu saat ini ?
Berusaha mengingatmu dan kembali ke masa itu, masa dimana kita masih tak mengerti apa itu rindu. Rindu yang selalu mengekang hatiku, pikiranku dan belum juga beranjak sampai hari ini.
Ingin bertemu denganmu, tapi pikirku itu mustahil. aku menunggu ! tapi sampai kapan ?
Masihkah kita dapat mengulang kembali kisah itu ? Bermain bersama, belajar pun bersama. Aku rindu itu.
Seringkali aku meraba raba sosokmu sekarang seperti apa, namun sulit untuk ku dapat merasakannya, ataupun membayangkannya. Kujalani hidupku, hari hariku dengan sewajarnya tanpamu. Aku baik baik saja ! aku punya banyak orang yang dapat mengerti keadaanku sekarang, yang selalu menemaniku saat tak ada yang berdiri di sampingku.

Namun, disisi hidupku yang lain, kadang bayangmu seolah olah muncul tanpa ku sadari dan membiarkannya terus merasuki pikiranku karena tidak sedikitpun merasa terganggu olehnya. Kembali memikirkan waktu itu, waktu yang telah lampau dan mungkin telah usang termakan oleh waktu. Mungkinkah sesuatu yang ku anggap mustahil itu akan terjadi ? bertemu kembali denganmu dan memutar kembali peristiwa itu bersamamu! Yah hanya bersamamu J

Mungkinkah itu ? tapi kuharap waktu itu akan segera datang ! sekecil apapun kemungkinan, aku akan tetap berharap.
Ini keinginanku. Ini salah satu impianku. Inginku, mimpiku karena kau yang membuatku mengingin dan memimpi.
Ya Tuhan, aku selalu berpikir, mungkinkah, mungkinkah, dan mungkinkah ?
Aku sadar, seharusnya aku membungkusnya bagai sebuah hadiah istimewa dan memberikannya padaMu untuk suatu saat nanti Kau mengabulkannya.
Apa kabarmu saat ini ? masihkah kau ingat bahwa aku pernah hadir di hari dan kehidupanmu ? jika kau melupakanku, pasti akan sangat menyakitkan namun aku tak akan berpikir untuk membalas melupakanmu, sebaliknya  akan ku ingat selalu sosok dan hadirmu dihatiku selamanya.
Aku ingin kembali menjadi bagian di hidupmu. Ingin sekali ! namun ketika Tuhan tidak mentakdirkan kita, ku harap kau akan selalu menganggap bahwa aku pernah mampir di hidupmu waktu itu. Akan ku ceritakan pada dunia bahwa aku bahagia kau pernah hadir dan sampai saat ini selalu menghantui hari hariku dengan sosokmu yng aku tak tau bagaimana sekarang. Aku hanya ingat sosok kecilmu dan melewatkan sosok dewasamu karena waktu yang tidak mengizinkan kita saling memiliki.

Hey… apa kabar mereka yang pernah pula menjadi pemeran di panggung kebersamaan hidup kita ?
Yah orang tuamu, adikmu, aku juga rindu mereka. Mereka yang ikut mewarnai persahabatan kita. Harapku semua baik baik saja. Hari itu, entah aku lupa tanggal bulan dan tahun berapa tapi yang jelas 16 tahun yang lalu ketika aku dan kamu masih kanak kanak, setiap hari ku lalui bersamamu. Menunggu jemputan bersama hingga sore hari. Masih terngiang jelas di pikiranku, sahabat kecilku. Aku tahu untuk mengulangnya kembali sangat tidak mungkin, kita sudah dewasa tapi aku ingin memulai kenangan baru bersamamu. Namun, bagaimana aku memulainya ketika sosokmu saja tak ada disini bersamaku, disampingku. Lantas kapan ? untuk bertemu denganmu saja, aku tak tahu, akankah itu ? banyak tanda Tanya dalam diriku saat ini. Tanda Tanya tentang dirimu, dan aku sabar dikekang oleh semua tanya itu bukan karena siapa siapa tapi karena kamu sahabatku. Masa kecilmu, aku pernah hadir didalamnya, dan keinginanku dewasamu aku juga ingin hadir. Tahukah kamu ?