Dan
sampai hari ini saya belum juga mengerti yang terjadi tentang keseharian yang
saya lakoni beberapa hari terakhir ini. Semuanya terasa seperti tak beralur dan
membingungkan.
Setelah
marah-marah, seketika itu langsung tersadar dan menjadi salah tingkah. Marah saya
memang beralasan tapi tidak terkontrol.
Perubahan
sikap teman saya sekembalinya saya dari FIM, membuat saya sering jengkel tidak
terkira.
Memang
banyak pengalaman yang saya dapatkan disana. Bertemu dan bercengkerama dengan
orang-orang hebat dari seluruh Indonesia. Orang-orang yang menginspirasi,
teman-teman yang memotivasi dan akhirnya menjadi sebuah keluarga kunang-kunang.
Percakapan yang mengesankan masih terasa hangat dalam ingatan. Pertama kali
memijakkan kaki di ibukota. Dan saya rasa semua yang telah berlalu itu akan
tersimpan dalam ruang tersendiri didalam pikiran dan hati ini, mengingat ada
banyak hal yang dikorbankan untuk ikut kegiatan ini. Mengorbankan waktu,
materi, bahkan kuliah demi meraih sesuatu yang tidak pernah saya temukan
dimanapun.
Namun
ditengah kebahagiaan itu, ada suasana dan kondisi yang kurang bagus tidak
disadari dan mengganggu pikiran saya, dan saya kira itu karena perubahan sikap
teman saya. Dia berpikir sikap saya yang berubah, dan sebaliknya saya berpikir
sama bahwa sikapnyalah yang berubah. Hoaaaalaaahhh !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar